Sunnah ini disebutkan dalam kitab Kaasyifatus Sajaa karya Syaikh Nawawi al-Bantani yang dijelaskan dalam Fiqih Wudhu Versi Madzhab Syafi'iy karya Sutomo Abu Nashr.
اَشْهَدُ اَنْ لاَّاِلَهَ اِلاَّاللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًاعَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.
Tidak boleh membasuh kaki dulu, baru wajah.
Setelah semua anggota wudhu dibasuh dan diusap dengan air, maka tubuh akan terasa segar dan bersemangat, siap melaksanakan ibadah, menghadap Allah dalam keadaan bersih dan suci.
Wudhu dari segi bahasa bermaksud sesuatu perbuatan menggunakanpada anggota-anggota tertentu.
Jadi maksudnya adalah tidak sempurna wudhunya.